Seluruh Arsip

Gangguan Sistem Reproduksi

AIDS
Faktor lain yang juga mempengaruhi kualitas penduduk adalah penyakit. Penyakit yang terkait dengan reproduksi secara langsung adalah penyakit yang ditularkan melalui alat reproduksi seperti penyakit AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) yang disebabkan oleh Virus HIV (Human Immune Deficiency Virus) dan penyakit kelamin yang lain.
AIDS adalah penyakit mengerikan yang sampai saat ini sudah menular ke berbagai negara. Penularan AIDS ini baru disadari dalam masa modern ini, sehingga sering disebut pandemi modern. AIDS menuntut perhatian kita semua karena:
1. Semua orang bisa terkena AIDS.
2. Belum ditemukan vaksin pencegahnya.
3. Belum ada obat yang betul-betul dapat diandalkan.
4. Penyebarannya sangat cepat dan tidak diketahui, sehingga makin banyak orang yang tertular AIDS.
Perkembangan AIDS di dunia berlangsung cukup cepat, menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 1981 terdapat 100.000 kasus AIDS di 20 negara, pada tahun 1992 terdapat 11-12 juta kasus, dengan rincian 6% di Asia Tenggara, 60% di Afrika, 10% di Amerika Utara, dan 6% di Eropa. Pada tahun 2000 terdapat 60 juta kasus dengan rincian 41% di Asia Tenggara, 36% di Afrika, 5% di Amerilka.
Kondisi yang diperlukan untuk penularan HIV adalah HIV harus masuk ke dalam aliran darah. HIV sangat rapuh dan cepat mati di luar tubuh manusia.
Virus ini juga sensitif terhadap panas dan tidak kuat hidup pada suhu di atas 60 derajat celsius. Untuk dapat tertular, maka jumlah virus HIV harus cukup banyak. HIV terdapat di hampir seluruh cairan tubuh manusia seperti keringat, air ludah, air mata, darah, cairan sperma, cairan vagina. Hanya saja pada keringat, air ludah, dan air mata konsentrasinya tidak cukup tinggi untuk menularkan HIV. Cairan yang dapat menularkan HIV adalah darah, cairan sperma, cairan vagina. Penularan terjadi jika ada salah satu dari cairan tadi mengandung virus HIV.......

.... Selengkapnya >>>> Gangguan Sistem Reproduksi

.

Sumpah Pemuda

Sumpah pemuda, tidak dapat lepas dari organisasi kepemudaan yang bernama PPPI (Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia) yang didirikan pada tahun 1926. PPPI mendapat dukungan dari sejumlah organisasi kepemudaan seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Sekar Rukun, Jong Minahasa, Jong Batak, dan Jong Islamienten Bond dengan penuh keyakinan ingin mencapai tujuannya yaitu persatuan Indonesia.
Para pemuda ini menginginkan suatu upaya penyatuan peletakan dasar untuk kemerdekaan dengan menentang ketidakadilan yang dialami selama masa penjajahan. Pertemuan awal dilaksanakan tanggal 15 November 1925 dengan membentuk panitia Kongres Pemuda I, yang bertugas menyusun tujuan kongres.
Diputuskan pelaksanaan kongres I mulai tanggal 30 April sampai dengan 2 Mei 1926.
Tujuan Kongres Pemuda I adalah membentuk badan sentral, memajukan paham persatuan kebangsaan, dan mempererat hubungan di antara semua perkumpulan pemuda kebangsaan. Hal yang menjadi agenda pembicaraan adalah tentang usulan bahasa Indonesia yaitu bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan. Mengenai usulan fusi untuk semua perkumpulan pemuda, tidak ada keputusan.
Setelah berlangsungnya kongres pertama, para pemuda semakin tergerak untuk menindaklanjuti dengan melakukan kongres berikutnya. Oleh karena itu, setelah diawali pertemuan pendahuluan terbentuklah susunan panitia seperti berikut.
Ketua : Sugondo Joyopuspito
Wakil ketua : Djoko Marsaid
Sekretaris : Mohammad Yamin
Bendahara : Amir Syarifudin
Pembantu : Djohan Tjain, Kotjo Sungkono, Senduk, J. Leimena, Rohjani.

Kongres Pemuda II berlangsung sejak tanggal 27 Oktober 1928
dan berakhir tanggal 28 Oktober 1928. Kongres Pemuda II diadakan
sebanyak tiga kali rapat.
a. Rapat pertama, di gedung Katolik Jonglingen Bond di Waterloopein.
b. Rapat kedua, tanggal 28 Oktober pagi, di gedung Oost Java Bioscoop, di Koningsplein Noord.
c. Rapat ketiga, tanggal 28 Oktober malam, di gedung Indonesische Clubhuis di Jl. Kramat Raya 106 Jakarta.
Di ruang utama gedung Indonesische Clubhuis (rumah perkumpulan Indonesia), yang sejak tanggal 20 Mei 1974 ditetapkan sebagai gedung Sumpah Pemuda, Sugondo Joyopuspito membacakan hasil keputusan Kongres (Mail Report No. 1066x/28 No. J/302-Eigenhandig) sebagai berikut:
Pertama : Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah jang satoe, Tanah Indonesia.
Kedua : Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, Bangsa Indonesia.
Ketiga : Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, Bahasa Indonesia.
Sumber: Ensiklopedia Umum Untuk Pelajar, 2005
Kongres menetapkan ikrar/sumpah pemuda yang selanjutnya menjadi landasan perjuangan untuk mencapai Indonesia merdeka. Pada malam itu juga, untuk pertama kali diperdengarkan lagu Indonesia Raya oleh penggubahnya Wage Rudolf Supratman.
Sebagai tindak lanjut dari Sumpah Pemuda 1928, pada tanggal 24 - 28 Desember 1928 di Yogyakarta para pemuda menyepakati pembentukan Komisi Besar Indonesia Muda (KBIM). Tugas komisi ini adalah mempersiapkan terbentuknya satu wadah bagi semua Pemuda Indonesia. Hasil kerja komisi ini terlihat dalam kongres pemuda di Surakarta organisasi Indonesia Muda (IM), yang merupakan fusi (peleburan) dari berbagai organisasi pemuda di Indonesia.
Asas IM adalah kebangsaan Indonesia dan bertujuan untuk mewujudkan Indonesia Raya. Para anggota IM dilarang bekerja sama dengan pemerintah Belanda (bersifat nonkooperatif).

dari buku sekolah
Terima kasih: .  

Angin Puting Beliung - Mengapa angin puting beliung ini bertiup?

Pada awal tahun 2007 sejumlah daerah di Indonesia dihantam angin puting beliung. Akibatnya, banyak bangunan porak-poranda dan beberapa penghuninya mengalami luka-luka karena diterjang angin tersebut. Mengapa angin puting beliung ini bertiup? Pada musim pancaroba itulah, angin selalu berubah arah karena perbedaan pola tekanan. Saat angin bergerak dari arah tenggara ke barat karena tekanan udara di Australia (tenggara) lebih tinggi dari Asia (barat). Namun, kadang tekanan udara di Asia lebih tinggi dari Australia sehingga arah angin berubah arah. Inilah yang menyebabkan arah angin kerap berubah yang menimbulkan terjadinya angin puting beliung. Namun, intensitas angin puting beliung kian berkurang begitu memasuki awal musim hujan. Pada bulan itu angin sepenuhnya akan berbalik arah, yaitu dari Asia ke Australia karena tekanan udara di Asia lebih tinggi dari tekanan udara di Australia. Yang perlu diingat angin puting beliung bisa terjadi lagi pada masa peralihan musim hujan ke musim kemarau. Angin puting beliung biasanya melakukan aksinya antara 5–10 menit. Angin itu memiliki gerak turbulensi dari atas, bawah, atas, dan seterusnya yang ditimbulkan karena perbedaan tekanan. Angin ini selalu membawa partikel-partikel air. Dengan kecepatan berkisar 60 km/jam dan beraksi 5–10 menit ditambah gerak turbulen yang membawa partikel air, angin ini mempunyai daya rusak yang cukup besar. ____ dari Cataran Sekolah

Penyakit karena asap rokok


1. Kanker paru
Asap rokok merupakan faktor yang menyebabkan kematian yang disebabkan oleh kanker. Senyawa yang menyebabkan kanker disebut karsinogen. Benzopirene merupakan karsinogen yang berbahaya yang terdapat di dalam asap tembakau.
Benzopirene menyebabkan kanker sel paru-paru. Tar dan resin merupakan zat-zat yang berperan sebagai pemacu sel-sel kanker tumbuh lebih cepat. Pada penderita kanker paru pada saat awal menunjukkan gejala pernafasaan dangkal dan batuk berlendir atau berdahak. Penurunan berat badan dan ketahanan fisik. Perokok bertanggung jawab terhadap 3 dari setiap 4 kematian karena kanker paru. Mereka juga lebih mudah terserang kanker kerongkongan, faring, laring, mulut, pankreas, dan kantung kemih daripada bukan perokok.

2. Penyakit jantung
Perokok lebih memiliki kemungkinan terserang penyakit jantung. Laki-laki lebih besar kemungkinannya daripada wanita. Nikotin dan CO merupakan faktor utama penyebab sakit jantung.
Serangan jantung merupakan penyebab utama pada perokok.
Nikotin menyebabkan denyut jantung berdetak lebih cepat dan tekanan darah meningkat lebih tinggi. Peneyempitan pembuluh darah akan menurunkan jumlah darah yang mengalir pada organ tubuh, selain itu jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah melalui pembuluh darah ke seluruh tubuh. CO menurunkan kadar oksigen dalam darah, sehingga jumlah oksigen yang sampai ke jaringan tubuh menjadi berkurang. Oleh karena itu, perokok menjadi lebih cepat lelah daripada bukan perokok.

3. Perokok dan lingkungan sosial
Perokok membahayakan hidup orang lain, akibat asap rokok bagi perokok pasif dapat menyebabkan kematian karena udara yang tercemar karena asap rokok. Bukan perokok menikah dengan perokok kemungkinan terserang kanker paru-paru lebih tinggi 34 %. Wanita hamil perokok memiliki risiko kehamilan:
1. Lahir prematur
2. Keguguran
3. Atau bayi yang dikandungnya beratnya berkurang dibanding tanpa asap rokok
4. pada wanita hamil bayinya kekurangan suplai O2, meningkatkan denyut jantung bayi dan meningkatkan darah tinggi.

Teori Ekonomi Imam Ali

Teori Ekonomi Imam Ali

By Ruswanto
Suatu hari Khalifah Ali bin Abi Thalib berkirim surat kepada salah seorang pejabatnya yang ada di daerah. Surat tersebut berisi pesan-pesan (wasiat-wasiat) beliau yang cukup banyak, di antaranya beliau berwasiat: ''Janganlah kesukaanmu yang sangat pada segala sesuatu yang paling dekat dengan kebenaran, paling luas dalam keadilan, dan paling meliputi kepuasan rakyat banyak. Sebab, kemarahan rakyat banyak mampu mengalahkan kepuasan kaum elite. Adapun kemarahan kaum elite dapat diabaikan dengan adanya kepuasan rakyat banyak. Sesungguhnya rakyat yang berasal dari kaum elite ini adalah yang paling berat membebani wali negeri dalam masa kemakmuran; paling sedikit bantuannya di masa kesulitan; paling membenci keadilan; paling banyak tuntutannya, namun paling sedikit rasa terima kasihnya bila diberi; paling lambat menerima alasan bila ditolak; dan paling sedikit kesabarannya bila berhadapan dengan berbagai bencana ...'' (Nahjul Balaghah: 98-99).

Pesan Khalifah Ali kepada pejabatnya tersebut, kalau kita amati benar-benar, adalah karena didasarkan pada rasa tanggung jawab yang demikian tinggi sebagai pemimpin umat (bangsa), serta didasarkan pada analisisnya terhadap kepemimpinan sebelumnya.

Tanggung jawab seorang pemimpin sungguh berat sekali, di antaranya selain dia berkewajiban menegakkan kebenaran dan keadilan, dia juga berkewajiban membawa rakyatnya kepada kehidupan yang aman, damai dan sejahtera. Namun melaksanakan tanggung jawab tersebut tangannya cukup berat, di antaranya datang dari kaum elite. Mereka -- kata Ali -- adalah yang paling membebani wali negeri (para pejabat) di masa kemakmuran, dan paling sedikit bantuannya (solidaritas sosialnya) di masa kesulitan, paling benci terhadap keadilan dan paling sedikit rasa terima kasihnya.

Bila kita mencermati tentang kehancuran Orde Baru, maka salah satu sebabnya ialah akibat ulah segelintir orang (kaum elite) yang menguasai mayoritas kue ekonomi (70 persen). Mereka adalah kaum yang mendapat berbagai fasilitas dalam pembangunan sehingga mereka menjadi konglomerat.

Namun sayangnya mereka tak tahu diuntung, mereka kurang berterima kasih terhadap negara yang telah memberikan fasilitas, mereka malah semakin arogan dan sombong, serta menjadikan uang bagi segalanya. Dengan uangnya itulah mereka menciptakan KKN sebagai sarana untuk menambah dan menumpuk kekayaan.

Tindakan segelintir kaum elite itu kemudian menimbulkan ketidakpuasan dan kemarahan rakyat banyak. Ketidakpuasan dan kemarahan rakyat banyak itu mencapai puncaknya pada Mei 1998, khususnya tanggal 13-15 bulan tersebut, yang berakhir pada hancurnya pemerintahan Orde Baru. Itulah sebabnya mengapa Ali bin Abi Thalib ketika menjadi khalifah lebih mengutamakan rakyat banyak daripada segelintir kaum elite (hartawan), karena kepuasan rakyat banyak akan membawa kedamaian secara umum, sebaliknya kemarahan mereka dapat menghancurkan negara dan masyarakat.

Jinayah

Jinayah

Jinayah (al-jinayah)  berasal dari kata jana-yajni yang berarti akhaza (mengambil) atau sering pula diartikan kejahatan, pidana atau kriminal. Jinayah didefinisikan sebagai perbuatan yang diharamkan atau dilarang karena dapat menimbulkan kerugian atau kerusakan agama, jiwa, akal atau harta benda.

Dalam Islam dikenal adanya al-ahkam al-jina'iyah atau hukum pidana.  Al-ahkam al-jina'iyah bertujuan untuk melindungi kepentingan dan keselamatan umat manusia dari anacaman tindak kejahatan dan pelanggaran, sehingga tercipta  situasi kehidupan yang aman dan tertib.

Jenis tindakan hukum dalam Islam ada yang dapat dikualifikasikan ke dalam golongan kejahatan dan pelanggaran yang telah ditentukan berdasarkan teks-teks suci, seperti Alquran dan sunah. Ada pula yang ditentukan berdasarkan tuntutan perkembangan pemikiran (ijtihad) manusia atau para ahli hukum.

Rumusan al-ahkam al-jina'iyah sepanjang masih merupakan hasil penalaran terhadap teks-teks hukum Islam lazim disebut al-fiqh al-jina'i. Bila rumusan itu kemudian disahkan oleh penguasa atau lembaga legislatif sebagai undang-undang, maka disebut al-qanun al-jina'i.  Di Provinsi Aceh baru-baru ini disahkan Qanun Jinayat.

Berdasarkan berat-ringannya hukuman yang dikenakan terhadap pelaku jinayah, dapat dibagi menjadi tiga, yakni hudud, kisas-diat dan takzir. Ketiganya biasa disebut dengan istilah jarimah hudud, jarimah qisas-diah dan jarimah ta'zir.

Jinayah hudud adalah suatu tindak pidana yang diancam hukuman yang sudah ditentukan bentuk dan jumlahnya, tak ada batas terendah dan tertinggi dan hukuman ini merupakan hak Tuhan. Karena itu, hukuman tersebut tak bisa dihapuskan atau digugurkan, baik oleh individu maupun oleh negara.

Hukuman itu harus dilaksanakan menyangkut ketentua Tuhan dan ketentraman serta keamanan. Tindak kejahatan yang termasuk  dalam perkara hudud ada tujuh macam, yakni: murtad,  orang yang keluar dari agama Islam,  Al-bagyu, orang yang tak taat dan memberontak kepada imam yang adil; Hirabah, orang yang memerangi Allah SWT serta rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi.

Selain itu, ada zina. Hukuman yang dikenakan  terhadap pelakunya adalah didera 100 kali dan dibuang ke luar negeri selama setahun, jika yang melakukan perzinaan itu masih jejaka atau perawan.  Sedangkan, jika  pelakunya pernah berhubungan badan secara sah (muhsan) dirajam serta dilempar batu hingga meninggal.

Untuk meminum minuman keras hukuman yang dikenakan pada pelakunya didera 40 kali, menurut sebagain pendapat di antaranya Ali bin Abi Thalib. Sedangkan menurut Umar bin Khattab didera sebanyak 80 kali. Sedangkan untuk pencurian, hukuman yang dikenakan kepada pelakunya adalah potong tangan, jika barang yang dicuri minimal berjumlah satu nisab (seperempat dinar menurut sebagian ulama atau 10 dirham menurut sebagian ulama).   (disarikan dari Ensiklopedi Islam terbitan PT Ichtiar Baru Van Hoeve).

Angkak untuk Penderita DBD, Perlukah?




ada pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) biasanya didapatkan penurunan kadar trombosit yang drastis setelah hari ke-3.

Secara teori trombosit akan terus turun hingga hari ke-7. Meski begitu, bisa saja tidak harus seperti itu. Faktanya, banyak sekali ditemui, di hari-2 sudah terjadi penurunan trombosit dan banyak di antara pasien yang mengalami peningkatan trombosit mulai hari ke-6 atau ke-7. Tak jarang trombosit pun baru naik setelah hari ke-9.

Banyak orang percaya dan bahwa angkak mampu mengatasi persoalan menurunnya trombosit. Tapi perlukah?

Angkak pada dasarnya merupakan produk beras merah yang difermentasi dengan menggunakan kapang Monascus sp. Bahan ini berasal dari negari China dan kerap dikapai sebagai bahan makanan dan produk obat-obatan.Di Taiwan, Jepang, Korea, dan Hongkong angkak kerap digunakan sebagai pewarna makanan alami.

Cara kerja klinis angkak dalam menaikkan trombosit memang belum diketahui secara pasti. Tak heran bila terjadi kontroversi di dunia medis kedokteran tentang penggunaan angkak pada penderita DBD.

Padahal secara teori, persoalan utama bukan pada menaikkan trombosit. Yang penting pasien tidak kekurangan cairan. Dengan demikian cairan apapun bisa diberikan pada pasien DBD, entah itu air putih biasa, minuman berelektrolit, jus, maupun sari kurma.

Kekurangan cairan merupakan persoalan utama yang dialami pasien DBD. Ini terjadi akibat semua cairan yang dibutuhkan tubuh keluar sedikit demi sedikit dari pembuluh darah atau yang disebut leakage. Kebocoran dinding pembuluh darah ini wajar karena turunnya trombosit. Karena itu, pasien perlu banyak cairan supaya darah tidak mengental.

Jadi, agak sulit mengatakan bahwa pemakaian angkak terbukti menaikkan trombosit pada pasien DBD. Bagi pasien DBD yang penting adalah pemberian cairan yang memadai sehingga selamat dari kematian.

dr. Intan Airlina Febiliawanti

Penyebaran Penyakit

Di dalam epidemiologi biasanya timbul pertanyaan yang perlu
direnungkan yakni:

1. Siapa (who), siapakah yang menjadi sasaran penyebaran
penyakit itu atau orang yang terkena penyakit.
2. Di mana (where), di mana penyebaran atau terjadinya penyakit.
3. Kapan (when), kapan penyebaran atau terjadinya penyakit
tersebut.

Jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan ini adalah
merupakan faktor-faktor yang menentukan terjadinya suatu
penyakit. Dengan perkataan lain terjadinya atau penyebaran suatu
penyakit ditentukan oleh 3 faktor utama yakni orang, tempat dan
waktu.

Kegunaan dan peranan epidemiologi, khususnya dalam konteks
program Kesehatan dan Keluarga Berencana adalah sebagai alat
(tool) dan sebagai metode atau pendekatan. Epidemiologi sebagai
alat diartikan bahwa dalam melihat suatu masalah KB-Kes selalu
mempertanyakan siapa yang terkena masalah, di mana dan
bagaimana penyebaran masalah, serta kapan penyebaran masalah
tersebut terjadi. Demikian pula pendekatan pemecahan masalah
tersebut selalu dikaitkan dengan masalah, di mana atau dalam
lingkungan bagaimana penyebaran masalah serta bilaman masalah
tersebut terjadi. Kegunaan lain dari epidemiologi khususnya dalam
program kesehatan adalah ukuran-ukuran epidemiologi seperti
prevalensi, point of prevalence dan sebagainya dapat digunakan
dalam perhitungan-perhitungan : prevalensi, kasus baru, case
fatality rate dan sebagainya.

Cara Penyakit Masuk ke Dalam Tubuh


Tubuh yang sehat dapat diserang oleh bermacam-macam penyakit dari berbagai jurusan. Suatu penyakit dapat menular dari orang yang satu kepada yang lain melalui beberapa jalur penularan (route of transmission). Penyakit-penyakit itu dapat masuk melalui: permukaan kulit, jalan pernafasan, dan jalan pencernaan makanan.
Mode penularan adalah suatu mekanisme dimana agen penyebab penyakit tersebut ditularkan dari orang ke orang lain atau dari reservoar kepada induk semang baru.

1. Saluran pernafasan (Inhalasi)
Penularan penyakit melalui saluran udara pernapasan. Oleh
karena itu ventilasi rumah yang kurang, berjejalan (over
crowding) dan tempat-tempat umum adalah faktor yang sangat
penting didalam epidemiologi penyakit ini. Penyakit yang
ditularkan melalui udara ini sering disebut air borne infection
(penyakit yang ditularkan melalui udara). Penyakit-penyakit yang
masuknya melalui jalan pernafasan: TBC paru-paru, influensa,
pes, paru-paru, pneumonia, selesma,cacar, penyakit lumpuh
anak-anak dan lain-lain. Sebagai contoh: orang menderita
penyakit influensa pada waktu batuk, bersi atau berbicara, akan
menyemprotkan titik-titik getah rongga hidung atau mulut yang
mengandung virus virus influenza ke dalam udara. Bila ini
masuk ke dalam jalan pernafasan (melalui rongga hidung),
maka mungkin akan terjadi penularan. Cara infeksi titik ludah
(droplet infection). Suatu kebiasaan yang baik dan patut ditiru
ialah: bila batu atau bersin memalingkan muka sambil menutup
mulut dan hidung dengan tangan atau sapu tangan. Bila
seorang penderita TBC meludah ke lantai tau tanah, maka ludah
yang mengandung basil-basil tbc akan mengering dan lama
kelamaan akan mendebu. Basil-basil dan debu akan
berterbangan dalam udara terbawa oleh angin. Bila ini masuk ke
dalam jalan pernapasan, maka mungkin sekali akan terjadi
infeksi. Infeksi secara ini disebut infeksi debu (airborne
infection). Berludah di lantai adalah kebiasaan yang buruk
sekali. Untuk itu baiklah disediakan tempat-tempat tertentu.

Infeksi debu tidak seberapa jahat akibatnya, bila dibandingkan
dengan infeksi titik ludah. Hal ini disebabkan karena basil-basil
yang jatuh ditanah dilemahkan atau dilumpuhkan oleh terik
cahaya matahari, sehingga virulensinya berkurang. Saluran
pernafasan: melalui udara pernafasan (terhirup), debu, bersin,
batuk. Penyakit yang ditularkan lewat saluran pernafasan: batuk
rejan (pertusis). TBC (tuberkulosis), radang paru (pneumonia),
difteri, ISPA (infeksi saluran pernafasan akut). Infeksi melalui
udara meliputi: Penyakit-penyakit seperti pilek-pilek, bronchitis,
tbc, pes, paru-paru, influenza, menularnya melalui udara.

Penularan macam ini ada 2 cara: (1) Benih-benih penyakit
terdapat dalam titik-titik cairan yang dikeluarkan dari hidung atau
mulut waktu penderita batuk, berbicara atau bersin; cara infeksi
ini disebut infeksi titik ludah (droplet infection). Benih-benih
penyakit itu mudah hilang dari udara, jatuh ke tanah karena
beratnya. (2) Cara yang ke-2 disebut infeksi debu (airbone
infection). Pada cara ini benih-benih penyakit terdapat di udara.

Benih-benih itu asalnya dari benih-benih yang terdapat dalam
ludah yang sudah jatuh ke tanah dan mendebu. Karena sangat
halus dan ringannya, benih itu dapat berada dalam udara untuk
sementara waktu. Menurut penyelidikan yang akhir-akhir, sinarsinar
ultra ungu dapat membunuh benih-benih penyakit yang
terdapat dalam udara itu. Ringkasan: Penularan melalui udara
ada 2 macam: infeksi titik ludah (droplet infection), dan infeksi
debu (airborne infection).

2. Saluran pencernaan
Bibit penyakikt masuk ke saluran makanan melalui makanan
atau minuman, alat makan yang tercemar. Penyakit-penyakit
yang masuknya melalui jalan pencernaan makanan antara lain:
typhus, cholera, dysentrie, paratyphus, A, B, dan C, penyakitpenyakit
cacing, keracunan makanan dan lain-lain. Basil-basil
masuk ke dalam rongga mulut bersama-sama dengan makanan
dan minuman. Makanan-makanan yang sudah dihinggapi lalat
atau sudah bercampur dengan racun, dapat menyebabkan
berjangkitnya penyakit-penyakit tersebut di atas. Air minum yang
tidak masak lebih dahulu pun dapat merupakan bahaya bagi
kesehatan. Penyakit yang ditularkan lewat saluran makanan:
disentri (basiler, amuba), hepatitis, kolera, tifus, cacingan,
toksoplasma, koksidia dsb.

3. Kulit
Penyakit-penyakit yang masuknya melalui kulit: malaria, pes,
penyakit anjing gila, tetanus, bisul-bisul, penyakit cacing
tambang, gonorrhoe, syphilis dan lain-lain. Tentang penyakitpenyakit
yang cara penularannya melalui kulit ada 2 macam:
Kontak (Contact). Kontak disini dapat terjadi kontak langsung
maupun kontak tidak langsung melalui benda-benda yang
terkontaminasi. Penyakit-penyakit yang ditularkan melalui kontak
langsung ini pada umumnya terjadi pada masyarakat yang hidup
berjubel. Oleh karena itu lebih cenderung terjadi di kota daripada
di desa yang penduduknya masih jarang.

1. Penularan karena hubungan langsung (direct contact).
2. Penularan karena hubungan tidak langsung (indirect
contact).
Yang dimaksud dengan penularan karena hubungan langsung
kalau penularan melalui kulit yang terjadinya sebagai akibat
persentuhan. Yang dimaksud dengan penularan karena
hubungan tidak langsung adalah penularan melalui kulit yang
terjadinya dengan perantaraan suatu benda mati (selendang,
sapu tangan, dan lain-lain). Penyakit gudik (kudis) penularannya
mungkin secara langsung mungkin pula secara tidak langsung.
Kebiasaan untuk bertukar-tukaran pakaian adalah suatu
kebiasaan yang buruk. Tidur bersama-sama di satu tempat tidur
dengan orang yang menderita penyakit kulit pun dapat
berakibatkan penularan penyakit-penyakit tersebut. Penetrasi
pada kulit. Hal ini dapat langsung oleh organisme itu sendiri.
Penetrasi pada kulit misalnya cacing tambang, melalui gigitan
vektor misalnya malaria atau melalui luka, misalnya tetanus.
Kulit: sentuhan dengan kulit, pakaian, handuk dsb. Penyakit
yang ditularkan lewat sentuhan (kontak langsung); kudis, panu,
kusta, framboesia (patek), tetanus.

4. Melalui Hubungan Kelamin
Saluran kelamin: melalui hubungan kelamin sesama jenis atau
lain jenis. Penyakit yang ditularkan lewat saluran kelamin: sipilis,
keputihan, infeksi gonokokal, AIDS (acquired Immune Deficiency
Syndrome).

5. Melalui plasenta
Melalui plasenta ibu (transplasental); dari ibu ke anak. Infeksi
melalui plasenta. Yakni infeksi yang diperoleh melalui plasenta
dari ibu penderita penyakit pada waktu mengandung, misalnya
syphilis dan toxoplasmosis.

6. Melalui berbagai jalur
Contohnya adalah polio yang menular melalui mulut dan nafas.


 Mode OK Rek |  Ok Rek | Testimoni | Standar Ukuran | Pembayaran |  Reseller |

Lack of Pluralism Means Decadence

Lack of Pluralism Means Decadence (I)

Oleh: Ahmad Syafii Maarif

Salah satu 'penyakit' saya adalah skeptisisme. Ketika mendengar ada orang pindah agama menjadi Muslim, lalu bertingkah kearab-araban, baik dalam cara berpakaian maupun dalam bertutur kata, simpati saya kepadanya langsung menguap. Orang mungkin menilai saya sebagai seorang yang tidak terlalu bahagia jika jumlah umat Islam secara kuantitatif semakin bejibun, tetapi dari sisi kualitas malah menjadi beban. Beban itu bisa dalam bentuk formula: Arabisme=Islam.

Tetapi, jika orang senang memakai pakaian ala Arab tanpa didorong oleh kecenderungan semacam itu, bagi saya, tidak ada masalah.

Sama halnya jika seseorang, misalnya, baru kembali dari Nigeria, lalu tertarik dengan model pakaian bangsa atau salah satu suku di sana, tentu semuanya itu sah belaka. Skeptisisme saya tentu akan semakin kambuh jika ada orang memasung Islam dalam jubah Arabisme. Seakan-akan di luar Arabisme, muatan keislaman seseorang dianggap telah menipis atau malah dicurigai sebagai manusia sekuler dengan segala sumpah serapah yang diguyurkan kepadanya. Bagi saya, Islam itu bercorak universal, dirancang untuk segala zaman dan segala tempat. Oleh sebab itu, Islam tidak boleh dibonsai hanya menjadi milik suku, bangsa, atau peradaban tertentu.

Tetapi, skeptisisme saya bukan tidak pernah kecele. Kali ini, saya benar-benar menyesal. Dugaan negatif saya kepada pendatang baru Muslim yang akan dibicarakan di bawah ini, sungguh meleset. Coba Anda bayangkan salah satu karya pendatang baru itu berjudul: Religion on the Rise: Islam in the Third Milennium. (Maryland: Amana Publications, 2001). Penulisnya adalah Murad W Hofmann. Karya ini tidak pernah saya buka karena skeptisisme di atas. Bahkan, ketika mulai mengapresiasi tokoh ini sejak bulan yang lalu, saya berputar-putar mencari buku aslinya di perpustakaan saya, namun belum juga ketemu. Yang didapat malah terjemahannya dalam bahasa Indonesia terbitan tahun 2003.

Siapa Murad Hofmann? Sebagian pembaca pasti sudah tahu, terutama mereka yang akrab dengan internet atau mereka yang 'gila' dengan informasi tentang keislaman yang mengandung terobosan. Nama lengkapnya setelah jadi Muslim sejak 25 September 1980 adalah Murad Wilfried Hofmann, kelahiran Jerman 1931. Pendidikan terakhirnya PhD Universitas Harvard bidang hukum. Pernah menjabat Direktur Penerangan NATO tahun 1983-1987 dan duta besar Jerman untuk Aljazair dan Moroko antara 1987-1994. Di usia lanjutnya, Hofmann menetap di Istanbul bersama istri keduanya warga Turki. Dalam pengalaman diplomatiknya, Hofmann tidak pernah mengalami diskriminasi oleh Pemerintah Jerman. Bahkan, Presiden Republik Federasi Jerman, Dr Carl Carstens, malah memberi anugerah kepadanya dalam bentuk the Order of Merit of the Federal Republic of Germany tahun 1984, tiga setengah tahun setelah menganut Islam. Lebih jauh dari itu, Pemerintah Jerman membagi-bagikan catatan hariannya berjudul Diary of a German Muslim kepada semua misi luar negeri Jerman di negara-negara Muslim sebagai sebuah alat analitikal. Hofmann tidak pernah terhalang menjalankan prinsip-prinsip agama barunya selama bertugas sebagai diplomat. Bulan Ramadhan, misalnya, dia tetap saja menjamu makan para tamu, sementara di depannya terletak piring kosong.

Pada 1995, secara sukarela dia mengundurkan diri sebagai diplomat untuk kemudian mengabdikan dirinya bagi kepentingan masa depan Islam.

Judul Resonansi kali ini berasal dari salah satu enam tesis Hofmann tentang Islam yang semula disampaikan di Islamabad tahun 2001. Tesis 1-5 adalah: 1. Sejarah Islam selalu memuat komponen intelektual; 2. Sejak awal Islam menyediakan latihan intelektual; 3. Islam selama 500 tahun menjadi pemimpin intelektual [sejagat]; 4. Ortodoksi Islam tidaklah antiintelektual; 5. Intelektualisme berarti Pluralisme; 6. Kekurangan Pluralisme berarti kemerosotan (dekadensi). Dalam tulisan ini saya hanya membicarakan tesis keenam. Pembaca yang ingin mengikutinya secara lengkap, mohon buka Google di layar internet: >Murad Hofmann on The Intellectual Challenge to Islamic Civilization.

Mengapa masalah pluralisme demikian penting di mata Hofmann? Inilah uraiannya. Adalah kenyataan bahwa Islam tidak selalu menghormati pluralisme dengan segala buntut buruknya kemudian. Contoh-contoh berikut diberikan: berlakunya konflik antara 'Aisyah dan Ali, khalifah ketiga; perang antara Mu'awiyah dan Ali; konflik Ali dan bekas pengikutnya kaum Khawarij.

Konflik ini tidak saja panas, tetapi juga berdarah-darah. Konflik itu terus saja mewarnai sejarah Islam berikutnya. Perang saudara antara dinasti Umayyah dan dinasti 'Abbasiyah, konflik antara golongan Mu'tazilah dan Asy'ariyah, bentrokan sunni-syi'i, sampai sekarang belum juga reda.

Juga konflik sesama syi'i, dan jangan lupa pembunuhan terhadap tokoh sufi al-Hallaj karena benturan teologis. Artinya, pluralisme paham keagamaan tidak punya tempat dalam wacana mereka. Ujungnya: konflik menjadi berkepanjangan.

Situasi Budaya di Indonesia

Situasi Budaya di Indonesia

Situasi Budaya Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Pasalnya, semakin banyak kebudayaan Indonesia yang diklaim oleh Negara tetangga kita sendiri yaitu Malasyia. Seperti tari reog ponorogo, dan yang baru akhir-akhir ini terjadi yaitu tari pendet yang diklaim juga oleh Malaysia. Hak paten atas kebudayaan dalam hal ini sangat berperan penting. Pemerintah baru menyadari akan perlunya hak paten tersebut setelah adanya klaim-mengklaim Malaysia terhadap Kebudayaan Indonesia. Menurut saya stabilitas situasi budaya di Indonesia dapat terwujud dengan cara mempublikasikan kebudayaan kita kepada bangsa luar, dengan demikian secara tidak langsung menghak-patenkan kebudayaan kita. Selain itu proses akulturasi yang negatif dapat mempengaruhi situasi budaya di Indonesia semakin memprihatinkan.

Sajiman Surjohadiprojo dalam pidato kebudayaannya di tahun 1986 menyampaikan tentang persoalah kita hari ini, yaitu kurang kuatnya kemampuan mengeluarkan energi pada manusia Indonesia. Hal ini mengakibatkan kurang adanya daya tindak atau kemampuan berbuat. Rencana konsep yang baik, hasil dari otak cerdas, tinggal dan rencana dan konsep belaka karena kurang mampu untuk merealisasikannya. Akibat lainnya adalah pada disiplin dan pengendalikan diri. Lemahnya disiplin bukan karena kurang kesadaran terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku, melainkan karena kurang mampu untuk membawakan diri masing-masing menetapi peraturan dan ketentuan yang berlaku. Kurangnya kemampuan mnegeluarkan energi juga berakibat pada besarnya ketergantungan pada orang lain. Kemandirian sukar ditemukan dan mempunyai dampak dalam segala aspek kehidupan termasuk kepemimpinan dan tanggung jawab.

Menurut beliau kelemahan ini merupakan Kelemahan Kebudayaan. Artinya, perbaikan dari keadaan lemah itu hanya dapat dicapai melalui pendekatan budaya. Pemecahannya harus melalui pendidikan dalam arti luas dan Nation and Character Building (Surjohadiprodjo, dalam ”Pembebasan Budaya-Budaya Kita; 1999).

Komponen Penting dalam Doa

Allah SWT telah menurunkan keteladanan yang sangat istimewa pada diri Nabi Nabi Ayub AS. Begitu pentingnya keteladanan itu menjadikan sisa peninggalan berupa makam nabi yang sangat terkenal dengan kesabarannya itu banyak dikunjungi orang. Makam itu berada di tengah kampung terpencil yang dikelilingi kebun zaitun, di Suriah. Sekelompok kecil warga bersedia mendedikasikan diri untuk menjaganya. Mereka terus menghiasi makam sang nabi dengan tadarus yang begitu nikmat untuk diresapi.

Pada mulanya, Nabi Ayub hidup dengan kekayaan dan keturunan yang penuh barokah. Hartanya berlimpah, dan anak-anaknya menjadi teladan yang sangat menawan. Kemudian Allah SWT memberinya ujian yang menurut ukuran kita saat ini sangat berat. Harta kekayaannya diambil Allah SWT sebagai ujian pertama. Setelah itu, anak-anaknya dipanggil menghadap-Nya satu per satu.

Kedua ujian tersebut tetap membuat Nabi Ayub bersabar. Ujian berikutnya adalah tubuh nabi Ayub didera luka yang terus membusuk. Sampai akhirnya beliau diusir dari kampung halamannya. Sungguh ujian yang sangat berat. Sampailah, Rahmah, istri Nabi Ayub, teruji keimanannya. Dia meminta suaminya untuk berdoa kepada Allah SWT agar penyakit yang sudah bertahun-tahun mendera itu segera disembuhkan.

Bagaimana Nabi Ayub menanggapi permintaan ini? Sungguh mengharukan. Beliau justru terlihat begitu marah dengan permintaan itu. Nabi Ayub merasa keimanan istrinya mulai terkikis. Beliau juga merasa malu untuk mengajukan permintaan itu karena Allah sudah memberikan kenikmatan yang begitu banyak.

Sungguh sebuah keteladanan yang membuat kita malu. Saat ini, begitu banyak keluhan dan permintaan yang selalu kita ungkapkan dalam setiap kesempatan berdoa. Sementara keimanan kita saat ini pada umumnya masih sangat jauh dibanding keimanan Nabi Ayub.

Seorang pelukis ternama, Jeihan pernah berpesan dalam sebuah kesempatan mengenai tema-tema penting yang tidak boleh tertinggal saat berdoa. Selama ini, kata Jeihan, dirinya setiap berdoa ada dua pesan yang tidak pernah tertinggal, yakni: berterima kasih dan mohon diampuni dosanya

MENIKAH DAN BERKELUARGA

TIPS MENIKAH DAN BERKELUARGA
1. KETIKA AKAN MENIKAH
Janganlah mencari isteri, tapi carilah ibu bagi anak-anak kita Jangan lah mencari suami, tapi carilah ayah bagi anak-anak.

2. KETIKA MELAMAR
Anda bukan sedang meminta kepada orangtua/wali si gadis, tetapi meminta kepada Allah SWT melalui orang tua/wali sigadis.

3. KETIKA AKAD NIKAH
Anda berdua bukan menikah di hadapan negara, tetapi menikah di hadapan Allah SWT

4. KETIKA RESEPSI PERNIKAHAN
Catat dan hitung semua tamu yang datang untuk mendoakan anda, karena anda harus berfikir untuk mengundang mereka semua dan meminta maaf apabila rumah tangga anda sampai cerai berantakan...

5. SEJAK MALAM PERTAMA
Bersyukur dan berdo'alah  Anda adalah sepasang anak manusia dan bukan sepasang malaikat.!

6. SELAMA MENEMPUH HIDUP BERKELUARGA
Sadarilah bahwa jalan yang akan dilalui tidak melalui jalan bertabur bunga, tetapi juga semak belukar yg penuh onak dan duri.

7. KETIKA BIDUK RUMAH TANGGA OLENG
Jangan saling berlepas tangan, tapi sebaliknya justru semakin erat berpegang tangan, pandanglah masa depan dengan penuh kemenangan.

8. KETIKA BELUM MEMILIKI ANAK.
Cintailah isteri atau suami anda sepenuh hati

9. KETIKA TELAH MEMIKI ANAK.
Jangan bagi cinta anda kepada (suami) isteri dan anak anda, tetapi cintailah isteri, suami, anak-anak sepenuh nhati.

10.KETIKA EKONOMI KELUARGA BELUM MEMBAIK.
Yakinlah bahwa pintu rezeki / berkat akan terbuka lebar berbanding lurus dengan tingkat ketaatan suami dan isteri

11.KETIKA EKONOMI MEMBAIK
Jangan lupa akan jasa pasangan hidup yang setia mendampingi kita semasa menderita

12.KETIKA ANDA ADALAH SUAMI
Boleh bermanja-manja kepada isteri tetapi jangan lupa untuk bangkit secara bertanggung jawab apabila isteri membutuhkan pertolonganAnda.

13.KETIKA ANDA ADALAH ISTERI
Tetaplah berjalan dengan gemulai dan lemah lembut, tetapi selalu berhasil menyelesaikan semua pekerjaan.

14.KETIKA MENDIDIK ANAK
Jangan pernah berpikir bahwa orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak pernah marah kepada anak, berilah arahan, dan bimbingan agama sejak dini.

15.KETIKA ANAK BERMASALAH
Yakinilah bahwa tidak ada seorang anakpun yang tidak mau bekerjasama dengan orangtua, yang ada adalah anak yang merasa tidak didengar oleh orang tuanya.

16.KETIKA ADA PIL.
Jangan diminum, cukuplah suami sebagai obat.

17.KETIKA ADA WIL
Jangan dituruti, cukuplah isteri sebagai pelabuhan hati.

18.KETIKA MEMILIH POTRET KELUARGA
Pilihlah potret keluarga sekolah yang berada dalam proses pertumbuhan menuju potret keluarga bahagia.

19.KETIKA INGIN LANGGENG DAN HARMONIS
Gunakanlah formula 7 K
1 Ketakwaan
2 Kasih sayang
3 Kesetiaan
4 Komunikasi dialogis
5 Keterbukaan
6 Kejujuran
7 Kesabaran
Semoga bermanfaat…
mr-dari Baitul Izzah, sedikit ada gubahan....

Dakwah dan Pemberdayaan Masyarakat

Dakwah dan Pemberdayaan Masyarakat

Oleh Tarmizi Taher
(Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia)

Dimensi dakwah yang sering kali terabaikan oleh para dai dan ulama adalah persoalan pengembangan masyarakat. Sekarang ini, umat Islam telah berjumlah lebih dari satu miliar orang yang diharapkan akan terus meningkat. Banyak bagian dari dunia Muslim yang tertinggal secara teknologi dan ekonomi.

Mereka sangat menderita dalam memenuhi kebutuhannya setiap hari dan sangat gagap terhadap perkembangan teknologi. Akibatnya, komunikasi ilmu pengetahuan dan informasi agama Islam yang mestinya dengan mudah bisa diakses, karena kedua kesulitan itulah, menjadikan mereka terus terbelakang dan terus mengalami pembodohan.

Untuk menanggulangi hal itu, tentu saja dibutuhkan kerja sama untuk mengentaskan kemiskinan dan melakukan pemberdayaan terhadap mereka yang terbelakang. Hal itu bisa berwujud dalam bentuk pendidikan keterampilan, pembukaan lapangan kerja, penanggulangan pemakaian obat-obat terlarang, atau pelatihan teknologi tepat guna.

Agenda itu mesti segera dijalankan dengan kerja sama antara organisasi Islam dan pemerintah atau lembaga lain. Sebab, pada dasarnya, tujuan dakwah adalah untuk menyejahterakan umat manusia di muka bumi dan akhirat nanti. Bila keadaan mereka terus merasa tertekan, kesusahan, dan mengalami pembodohan; bagaimana mungkin ibadah yang menekankan pada ketenangan dan kekhusyukan dapat mereka jalankan?

Hal itulah yang seharusnya juga menjadi tantangan dalam dakwah Islam. Para dai atau mubaligh hendaknya juga ada yang mendalami persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat. Dalam analisis tentang perubahan-perubahan kemasyarakatan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat adalah bentuk dakwah yang mesti dilakukan. Berdasarkan sebuah hadis Nabi SAW dinyatakan, "Kefakiran dapat membawa ke kekufuran."

Oleh karena itu, untuk menghindari kekufuran, kemiskinan yang menimpa umat Islam harus segera dikurangi jika tak bisa dilenyapkan. Maka dari itu, tema utama dakwah ke lapisan bawah adalah dakwah bil hal, yaitu dakwah yang menekankan perubahan dan perbaikan kondisi material lapisan masyarakat yang miskin. Dengan perbaikan kondisi material itu, diharapkan dapat dicegah kecenderungan ke arah kekufuran atau pindah agama karena mendapatkan godaan santunan ekonomi sehingga iman mereka beralih.

Untuk mewujudkan tatanan masyarakat seperti itu, sumber daya manusia yang melakukan tugas dakwah Islam di era ini tentu saja harus juga memfokuskan dirinya pada wilayah etis-emansipatoris. Terlebih lagi ketika kapitalisme dan globalisasi yang sangat tidak mengindahkan kemanusiaan dan keadilan melaju tanpa henti. Kesadaran kritis-emansipatoris sebagai manifestasi pembumian ayat-ayat Alquran dan sunah Nabi SAW oleh para dai itu tidak harus diartikan sebagai gerakan antikemapanan atau lembaga swadaya masyarakat.

Sebab, kesadaran semacam ini dalam bingkai ilmu pengetahuan dianggap sebagai perwujudan dari sinergi epistemologi dan aksiologi. Dengan pendekatan model inilah, dakwah <I>billisan, bil qalam<I>, dan <I>bil hal<I> bisa dijalankan dalam satu waktu.

Agenda pemberdayaan
Agenda pemberdayaan masyarakat juga sesuai dengan yang dimaksud oleh Allah SWT sebagaimana tercantum dalam Alquran surah Ali-Imran ayat 110 yang berbunyi, "Engkau adalah umat terbaik yang diturunkan di tengah manusia untuk menegakkan kebaikan, mencegah kemungkaran (kejahatan), dan beriman kepada Allah."

Saya memandang bahwa kontribusi nilai-nilai agama dalam dakwah ini adalah untuk memperbaiki masyakarat, asalkan gerakan dakwah itu bukan sekadar disampaikan tanpa dievaluasi. Contoh sekarang ini adalah kuliah Subuh di televisi yang dilakukan pada pukul lima pagi. Yang bangun pukul lima itu hanya beberapa orang yang sudah kuat agamanya. Kadang-kadang, yang memberi ceramah kuliah Subuh itu sudah kita kenal semua. Mestinya, ceramah agama itu pada waktu-waktu luang. Justru, waktu luang sekarang ini kebanyakan diisi cerita setan, cerita tuyul, dan cerita-cerita yang tidak mendidik anak bangsa.

Berkenaan dengan dakwah yang cenderung menimbulkan 'konflik', saya memandang perlu diperhatikan beberapa hal. Pertama, pentingnya pendidikan. Kedua, pentingnya menghilangkan kesenjangan. Dalam konteks Indonesia, barangkali itu adalah pemerataan karena inilah yang membuat kegagalan pembangunan di era masa lalu. Pada masa itu, di samping tradisi ekonomi kita yang lumayan, kebijakan-kebijakan dalam bidang ekonomi itu banyak diselewengkan.

Dua ratus 'anak haram' konglomerat dari pembangunan ekonomi bangsa adalah 'anak haram' pembangunan ekonomi Orde Baru. Nah, karena itu, dalam pembangunan sekarang ini, jangan sekali-kali kita diarahkan mencetak konglomerat-konglomerat baru yang memaafkan konglomerat-konglomerat lama yang telah berutang pada uang rakyat.

Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang banyak memengaruhi persepsi dan kebutuhan manusia, dakwah Islam memang harus melakukan evaluasi diri, proyeksi, dan penyusunan strategi agar tetap aktual dan kontekstual dengan kebutuhan masyarakat. Dan, dakwah bisa dijadikan sebuah alternatif solusi terhadap berbagai problem dan tantangan kehidupan yang semakin bertumpuk-tumpuk ini.

Dalam meletakkan prioritas solusi alternatif itu, kita harus mengacu pada struktur bangunan dakwah yang bagus berdasarkan analisis, berdasarkan terapi yang total. Sehingga, kontradiksi umat Islam terbesar di dunia sekaligus umat yang terkorup di dunia dapat kita kurangi, bahkan dihilangkan. Di samping itu, para mubaligh kita harus senantiasa memperbarui isi dan penampilan dakwahnya. Jalan yang bisa dilakukan paling tidak adalah dengan melakukan iqra`, banyak membaca. Kedua, para mubaligh seharusnya juga senantiasa mengasah pikiran sebagaimana disindir oleh Allah dalam Alquran.

Dengan begitu, kita harus senantiasa menggunakan pikiran dan analisis dalam struktur dakwah yang kita sajikan kepada masyarakat. Analisis harus kita utamakan dulu sebelum mengambil kesimpulan-kesimpulan umum yang akan kita perhatikan. Dan, yang lebih penting lagi adalah para mubaligh mencari tahu apa sebenarnya masalah utama masyarakat kita. Itu yang menjadikan prioritas pengobatan pertama kita. Kalau kita mendapati pasien sakit liver dan sakit panu, livernya dulu kita obati. Jangan panunya dulu yang diobati. Sebab, panu itu tidak akan membunuh orang. Begitu juga dengan persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat.

Oleh karena itu, di samping ayat-ayat tentang moralitas dalam kehidupan sehari-hari dengan sesama manusia, Alquran juga menekankan prinsip keadilan. Dalam prinsip keadilan ini, setiap manusia dituntut untuk berlaku adil, baik kepada dirinya sendiri maupun orang lain. Maka, masyarakat dan komunitas Muslim yang terbuka serta yang bisa saling melakukan amar ma'ruf nahi munkar dan introspeksi adalah masyarakat ideal yang dicita-citakan oleh Islam. Kita harus menilai secara sangat positif bahwa dakwah harus memberikan sumbangan untuk nilai-nilai kemanusiaan. Sebab, di samping sasaran dakwah itu adalah akhlak manusia, juga harus memerhatikan persoalan kemanusiaan.

: Azan pitu

Azan Pitu
sebenarnya tidak ada ada naskah tertulis yang bisa dijadikan acuan sejarah asal usul dan alasan Sunan Gunungjati memulai tradisi azan pitu. Menurut penuturan turun temurun dari kaum masjid, dan penjual buku di depan masjid,  Ada dua versi penuturan soal asal usul tradisi azan pitu.

pertama, tradisi azan pitu bermula saat Mesjid Sang Cipta Rasa yang masih beratapkan rumbia terbakar hebat. Berbagai upaya dilakukan untuk memadamkan api, namun selalu gagal. Sampai akhirnya istri Sunan Gunungjati Nyi Mas Pakungwati menyarankan agar dikumandangkan azan. Namun api belum juga padam. Azan kembali dikumandangkan oleh dua orang sampai berturut-turut tiga orang sampai enam orang, namun api belum juga padam. Konon api baru padam setelah azan dikumandangkan oleh tujuh orang muazin. "Sejak saat itulah, tradisi azan pitu dilestarikan hingga saat ini.

2.Kedua,
azan pitu merupakan titah Sunan Gunungjati sebagai strategi untuk mengalahkan pendekar jahat berilmu hitam tinggi bernama Menjangan Wulung. Saat itu, Menjangan Wulung bertengger di kubah masjid, menyerang setiap orang yang hendak ke masjid baik untuk azan maupun hendak salat. Setiap muazin yang melantunkan azan selalu meninggal terkena serangan Menjangan Wulung. Setelah Sunan Gunungjati meminta tujuh orang melantunkan azan sekaligus berbarengan. Menjangan Wulung akhirnya musnah, ia terpental dari masjid bersamaan dengan meledaknya kubah masjid. Namun, sayangnya satu dari tujuh amir masjid tersebut meninggal.

Selain azan pitu, tradisi yang sampai saat ini masih dilestarikan di masjid ini adalah khutbah yang menggunakan bahasa Arab. Meski jama'ahnya tidak mengerti, suasana tetap hening, semua jama'ah mendengarkan khotbah dengan hidmat. Makna penggunaan bahasa Arab adalah agar masyarakat terdorong untuk belajar bahasa Arab
.

Masjid yang dikenal sebagain Masjid Agung Sang Cipta Rasa, dibangun wali Allah Sunan Gunung Jati, tahun 1480 M, ada yang mengatakan 1478 M. Di dalamnya ada tiang yang disebut tiang saka, konon tiang ini dibuat oleh Sunan Gunungjati dari sisa-sisa kayu yang disatukan. Lewat tiang ini, Sunan Gunungjati memberi pesan bahwa persatuan yang kokoh, bisa menopang beban seberat apapun. Kini tiangnya disangga besi agar bisa menopang kayu yang sudah cukup lama. Masjid ini dikenal juga sebagai masjid kasepuhan, karena berada di lingkungan Keraton Kasepuhan.
Di dalam masjid terdapat dua pagar, kalau dihitung cukup untuk 8 orang jama'ah,  yakni di bagian kanan depan di samping mimbar khotib, dan kiri belakang. Dua ruangan khusus ini hanya boleh diisi oleh keluarga Sultan Kasepuhan dan Sultan Kanoman, dua kesultanan yang masih bertahan di Cirebon sampai saat ini.

Batu bata merah di dinding menjadi ciri khas masjid ini, dengan pintu masuknya yang hanya cukup untuk satu orang, dan itupun harus merunduk, karena kecil dibuat rendah, hanya seukuran badan manusia. Sehingga siapapun yang masuk atau keluar, harus merunduk. Maknanya adalah, saat beribadah di hadapan Allah SWT, manusia tidak boleh sombong, semua sama di hadapan-Nya, yang membedakannya hanyalah taqwa.

Jama'ah yang datang, bukan hanya dari seputaran Cirebon saja, tapi juga dari berbagai kota , seperti Eko, Uka, Solihin, ya'kub, Husni, M.Salim dan muchroji, yang datang dari jl. Sanjaya dan kemajuan jakarta. mr, jum'at 25 Sept2009.

Taubat Nasional Umat Nabi Yunus

Taubat Nasional Umat Nabi Yunus

By M Nurwan Ismail
Taubat Nasional Umat Nabi Yunus
Allah mengutus Nabi Yunus alaihissalam kepada kaum yang berdiam di negeri Ninive (sekarang masuk dalam teritori Irak). Nabi Yunus mendakwah mereka agar bertaubat, beriman, dan menyembah kepada Allah. Tetapi mereka menolak karena menganggap Nabi Yunus hanya mengada-ada serta menilai seruan itu sangat bertentangan dengan kebiasaan mereka yang telah mendarah daging dan dilakukan turun-temurun.

Penolakan mereka bertambah bobotnya ketika kaum ini punya dalih yang lebih jelek, bahwa Nabi Yunus yang diutus dan berdakwah itu bukan dari kalangan mereka. Pada akhirnya mereka tetap menolak Yunus dan terus berbuat durhaka. Ini membuat Nabi Yunus memutuskan akan pergi meninggalkan mereka setelah sebelumnya mengingatkan bahwa siksa Allah akan turun.

Begitu Nabi Yunus meninggalkan negeri itu, tanda-tanda siksa yang dijanjikan pun terlihat. Melihat tanda-tanda itu, mereka jadi yakin seruan Nabi Yunus bakal jadi kenyataan. Kaum itu menyesal dan segera mengambil sikap bertaubat (secara nasional) kepada Allah. Melihat sikap yang ikhlas ini, Allah membatalkan siksa yang seyogianya diturunkan kepada mereka. Akhirnya mereka beruntung, selamat, dan hidup berbahagia dalam kasih sayang Allah.

Di dalam Alquran banyak diceritakan sikap umat-umat terdahulu terhadap seruan hak yang disampaikan para rasul. Tapi, satu-satunya umat yang selamat dari siksa adalah umat yang diseru oleh Nabi Yunus itu. Ini disebabkan mereka segera bertaubat dan membenarkan seruan hak yang mulanya mereka nilai sebagai sesuatu yang diada-adakan oleh Nabi Yunus.

Sejarah para rasul dan umat-umat dahulu adalah sunatullah yang berisi nasihat dan pelajaran yang harus kita petik. Mereka dulu selalu merasa telah benar dengan semua perbuatan yang mereka lakukan, dan akibatnya pertama, diri mereka tertutup untuk menerima kebenaran dan bangkit sebagai penghadang terhadap seruan hak.

Kedua, nasihat mereka rasakan sebagai sesuatu yang diadakan-adakan dan kehormatan mereka terusik bila menerima nasihat. Ketiga, mereka selalu curiga kepada penyeru kebenaran, sehingga menuduh para rasul Allah sebagai orang gila, tukang sihir, dan lain-lain.

Bagi kita bangsa Indonesia, terutama umat Islam, marilah belajar dari sejarah umat-umat dahulu, terutama dalam melihat berbagai bencana yang terjadi sekarang ini. Tidakkah kita dapat merasakan bahwa persoalan yang sedang melanda bangsa ini adalah teguran dari Allah yang sangat sayang kepada kita? Malukah kita kalau bersikap terbuka (ikhlas dan jujur) untuk mengakui bahwa kita sekarang berhadapan dengan akibat dari kelalaian, keserakahan, dan kesombongan kita?

Hanya ada satu solusi untuk mengatasi kemelut yang sedang menantang bangsa kita, yaitu mengikuti jejak umat Nabi Yunus sebelum kita melakukan usaha-usaha yang lain. Kita, terutama para pemuka bangsa, tidak perlu malu melakukan sesuatu yang terpuji. Mari kita ajak bangsa ini untuk mengakui kesalahan kita di hadapan Allah karena kita semua, baik pemimpin maupun rakyat, adalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Mari kita contoh umat Nabi Yunus yang telah mencontohkan sikap terbuka di dalam hidup ini. Insya Allah kita akan menjadi bangsa yang menang, selamat, dan bahagia.

Merajut Ikatan Hati

Merajut Ikatan Hati

Oleh Sarah Abdurrohmah

Allah SWT menciptakan manusia dengan fitrah yang sama, fitrah mulia, yaitu untuk beriman kepada-Nya. Allah SWT berfirman, ''Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman), 'Bukankah Aku ini Tuhanmu?' Mereka menjawab, 'Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.' (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan, 'Sesungguhnya, ketika itu, kami (Bani Adam) lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)'.'' (QS [7]:172).

Penegasan itu menjadi potensi bagi setiap manusia, tanpa terkecuali, agar senantiasa mengasah fitrahnya. Barang siapa yang berusaha untuk mencapai hidayah-Nya, Allah akan memudahkannya. Sebaliknya, mereka yang hanya menerima saja dan enggan berusaha, ia akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diusahakannya.

Maka, beruntunglah mereka yang selalu mengasah fitrah keimanannya. Dengan bekal keimanan ini, setiap Mukmin dan Mukmin yang lain seharusnya memiliki ikatan batin yang kuat. Ini karena setiap Mukmin berjalan dalam satu jalan yang sama untuk meniti tujuan yang sama, yaitu mendapatkan keridhaan Allah SWT.

Ikatan hati ini telah Rasulullah SAW gambarkan dalam sebuah hadis. ''Perumpamaan seorang Mukmin dan Mukmin yang lainnya dalam cinta dan kasih sayang mereka bagaikan tubuh yang satu. Apabila salah satu anggota tubuhnya ada yang sakit, seluruh tubuh yang lain merasa sakit dan demam.'' (HR Muslim).

Kita pun diingatkan kepada generasi awal di masa para sahabat. Keyakinan yang mereka pegang menumbuhkan rasa saling mengasihi, tolong-menolong, dan berbagi antarsesama. Mereka menganggap Mukmin yang lainnya seperti saudara sendiri.

Kondisi tersebut tidak mustahil terjadi pada masa kini. Sebab, setiap Mukmin memiliki potensi yang sama untuk mewujudkan rasa kebersamaan. Tinggal bagaimana seseorang mampu mengasah hatinya dan mengaplikasikan keimanannya dengan sebenar-benarnya iman.

Iman mengandung tiga unsur, yaitu meyakini, melafalkan dengan lisan, dan mengamalkannya dengan kerja nyata. Tujuannya agar setiap Mukmin tidak hanya mementingkan diri sendiri, tapi mengharuskannya untuk berbaur saling menolong dan saling menasihati antarsesama dalam kebenaran.

Maka itu, ketika ada yang mengingatkan tindakan salah yang dilakukan, seharusnya terucap kata terima kasih, bukannya cacian atau balas dendam. Masukan sejatinya merupakan luapan rasa sayang yang muncul dari lubuk hati karena setiap Mukmin dan Mukmin lainnya adalah sehati dalam bingkai keimanan.

____________Toko Produk-Produk Cantik

Postingan Populer