Lima Pertanyaan Penting sebelum Bertunangan
Penulis : Yulia Permata Sari
BERTUNANGAN lantas menikah tentu menjadi impian hampir semua perempuan di muka bumi. Meskipun pertunangan bukanlah komitmen sehidup semati tetapi ini merupakan langkah serius yang tidak bisa diputuskan tanpa berpikir panjang dan berulang kali. Tentu saja Anda tidak ingin keliru membuat keputusan yang akan memengaruhi kebahagiaan di kemudian hari bukan? Tanyakan lima pertanyaan ini kepada diri sendiri sebelum membuat keputusan penting dalam hidup Anda:
1. Apakah Anda benar-benar mencintai pasangan? Yakinkah Anda dirinya bersungguh-sungguh mencintai Anda? Mampukah Anda membayangkan menghabiskan sisa hidup Anda bersama dengannya dalam segala suka dan duka? Jika jawaban atas semua pertanyaan tersebut adalah 'ya', maka itu merupakan pertanda awal yang baik.
2. Sudah siapkah Anda mengucapkan selamat tinggal kepada kehidupan lajang Anda? Jika secuil saja keraguan melintas dalam diri, itu berarti Anda belum siap untuk menikah, yang berarti Anda juga belum siap untuk bertunangan. Jika Anda merasa tersiksa dengan kemungkinan tidak dapat lagi bersenang-senang dengan teman perempuan atau flirting
3. Apakah Anda merasa membuat keputusan secara terburu-buru? Apakah Anda membuat keputusan tersebut dengan terpaksa karena tekanan dari pihak lain seperti orang tua? Atau, mungkinkah Anda merasa harus menikah karena semua teman perempuan Anda telah melakukannya? Keputusan untuk menikah seharusnya dibuat dengan kepala dingin dari kedua belah pihak, tanpa ada unsur paksaan dari pihak mana pun. Jika Anda selalu merasa cemas dan khawatir mengenai pertunangan, maka kemungkinan besar ada sesuatu yang salah dengan keputusan itu.
4. Seberapa stabil hubungan Anda dengan pasangan selama ini? Jika hubungan yang terjalin kerap diwarnai dengan perkelahian tanpa henti, maka itu bisa menjadi pertanda bahwa Anda dan pasangan belum siap untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius seperti bertunangan dan menikah. Walaupun tidak ada tolok ukur pasti mengenai kapan sebuah hubungan bisa bergerak ke level tersebut, Anda dan pasangan seharusnya sudah benar-benar merasa nyaman satu sama lain.
5. Seberapa cocok gaya hidup Anda dengan pasangan? Pernikahan tidak sama seperti saat Anda dan pasangan berkencan. Untuk membuat suatu pernikahan berhasil, diperlukan berbagai kompromi. Itu berarti, Anda berdua harus siap melakukan sesuatu yang bahkan tidak disukai demi membuat pihak lain merasa bahagia. Sebagai contoh, jika Anda suka clubbing sementara pasangan lebih senang berdiam di rumah, Anda harus siap untuk merasa bahagia hanya dengan menonton televisi bersamanya di ruang keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar